DBS Foundation

DBS Foundation Salurkan Dana Pemberdayaan Sosial Inklusif Berkelanjutan

DBS Foundation Salurkan Dana Pemberdayaan Sosial Inklusif Berkelanjutan
DBS Foundation Salurkan Dana Pemberdayaan Sosial Inklusif Berkelanjutan

JAKARTA - Upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif kembali diperkuat melalui kolaborasi lintas sektor. Di tengah tantangan ketimpangan akses ekonomi dan peluang kerja, dukungan berkelanjutan bagi kelompok rentan dinilai menjadi fondasi penting bagi pembangunan sosial jangka panjang.

Melalui pendekatan berbasis kemitraan, Bank DBS Indonesia dan DBS Foundation menegaskan komitmennya untuk menghadirkan solusi konkret yang menjangkau perempuan pelaku usaha mikro, kaum muda, serta penyandang disabilitas. Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada bantuan finansial, tetapi juga pada peningkatan kapasitas dan kemandirian ekonomi masyarakat marjinal.

Komitmen DBS Foundation Dorong Inklusi Sosial

Bank DBS Indonesia bersama DBS Foundation kembali menggandeng mitra strategis baru, yakni Yayasan Mercy Corps Indonesia dan Yayasan Plan International Indonesia.Kolaborasi ini dirancang untuk memperluas akses perempuan pelaku usaha mikro dan kecil terhadap literasi dan layanan keuangan, manajemen bisnis, serta pemasaran digital.

Selain itu, program ini juga membekali kaum muda, terutama perempuan dan penyandang disabilitas, dengan keterampilan kerja, informasi peluang kerja, serta kemampuan perencanaan keuangan agar lebih siap menghadapi tantangan ekonomi.

Peresmian kerja sama tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Bank DBS Indonesia, Mercy Corps Indonesia, dan Plan Indonesia. Inisiatif ini menjadi bagian dari komitmen jangka panjang DBS Foundation sejak 2023 untuk menyediakan pendanaan hingga SGD 1 miliar selama 10 tahun ke depan di Asia.

Fokus utama dari komitmen tersebut adalah mendorong inklusi serta penyediaan kebutuhan dasar melalui program-program yang menjawab tantangan nyata di masyarakat.

Sebelumnya, pada Januari 2025, Bank DBS Indonesia bersama DBS Foundation telah meluncurkan program pembangunan sosial perdana bersama The Asia Foundation, Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial, serta Dicoding.

Program tersebut memiliki nilai SGD 9 juta atau lebih dari Rp100 miliar untuk jangka waktu tiga tahun. Langkah ini menegaskan konsistensi DBS Foundation dalam membangun dampak sosial yang berkelanjutan.

Pemberdayaan Perempuan Pengusaha Mikro Perkotaan

Dalam dua dekade terakhir, perempuan Indonesia mencatat kemajuan signifikan di sektor publik dan ekonomi, terutama melalui peran di UMKM. Data Kementerian UMKM mencatat jumlah UMKM di Indonesia pada 2024 mencapai lebih dari 66 juta unit dan berkontribusi sebesar 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto atau senilai Rp9.580 triliun.

Sekitar 99 persen dari total UMKM tersebut merupakan usaha mikro dan 64 persen pelakunya dimiliki atau dikelola oleh perempuan. Meski berperan besar dalam perekonomian, tingkat literasi dan inklusi keuangan perempuan masih tertinggal.

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2025 menunjukkan tingkat literasi dan inklusi keuangan perempuan masing-masing sebesar 65,58 persen dan 65,73 persen. Angka tersebut masih berada di bawah laki-laki yang masing-masing mencapai 67,32 persen dan 67,53 persen.

Data Yayasan Mercy Corps Indonesia pada 2022 juga mencatat hanya 51 persen perempuan pengusaha mikro dan kecil di perkotaan yang memiliki rekening aktif dan digunakan dalam enam bulan terakhir.

Keterbatasan literasi, minimnya kepemilikan aset, serta kurangnya pemahaman risiko membuat mereka sulit mengakses lembaga keuangan formal. Padahal, mayoritas dari mereka telah memiliki smartphone dan akses internet, namun belum dimanfaatkan optimal untuk pengembangan usaha.

Menjawab tantangan tersebut, DBS Foundation bekerja sama dengan Yayasan Mercy Corps Indonesia melalui program Financial Inclusion for Women Entrepreneurs selama dua tahun. Program ini menyasar 40.000 perempuan dan anak muda pemilik atau pengelola usaha mikro dan kecil di Semarang, Surabaya, dan Medan.

Kegiatan yang dilakukan meliputi pelatihan literasi digital, manajemen keuangan, akses produk keuangan formal, serta pemasaran digital.

“DBS Foundation hadir dengan visi untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat rentan, termasuk kaum muda dan perempuan yang memiliki keterbatasan akses,” ujar Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika.

Dengan dana hibah Rp48 miliar, DBS Foundation meyakini program ini dapat menjangkau masyarakat lebih luas dan menciptakan dampak jangka panjang. Seluruh inisiatif ini sejalan dengan pilar keberlanjutan ketiga DBS, yaitu Impact Beyond Banking.

Akses Peluang Kerja untuk Kaum Muda Marginal

Pertumbuhan inklusif juga menuntut perhatian terhadap tantangan ketenagakerjaan kaum muda. Data Badan Pusat Statistik 2024 mencatat sekitar 20 persen penduduk usia 15–24 tahun atau sekitar 9 juta orang berstatus NEET.Kesenjangan partisipasi angkatan kerja juga masih terlihat, dengan tingkat partisipasi perempuan sebesar 55 persen dibandingkan laki-laki yang mencapai 84 persen.

Pengangguran di kalangan penyandang disabilitas juga didominasi oleh kelompok usia muda. Situasi ini menunjukkan perlunya dukungan yang lebih kuat dalam peningkatan keterampilan dan akses kerja bagi perempuan muda dan penyandang disabilitas.

Tanpa intervensi yang tepat, kelompok ini berisiko tertinggal dalam dinamika ekonomi yang terus berkembang. Melalui kolaborasi dengan Plan Indonesia, DBS Foundation meluncurkan program You Rise atau Youth be Ready, Inclusive, Skilled, Empowered.

Program ini menargetkan 100.000 kaum muda usia 18–29 tahun, termasuk 60 persen perempuan dan 3 persen penyandang disabilitas. Program akan berlangsung selama dua tahun di Jakarta, Medan, dan Surabaya. You Rise mengombinasikan pengembangan keterampilan, literasi keuangan, dan akses kerja.

Pendekatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesiapan kerja peserta sekaligus memperkuat kesehatan finansial mereka. Dengan bekal tersebut, kaum muda diharapkan lebih adaptif terhadap perubahan pasar kerja.

“Kaum muda memegang peran penting sebagai agen perubahan sekaligus cerminan masa depan bangsa,” ujar Executive Director Plan Indonesia Dini Widiastuti.

Ia menegaskan bahwa tantangan ketenagakerjaan seharusnya menjadi pemicu untuk mencari solusi yang inklusif. Melalui dukungan literasi finansial dan peningkatan keterampilan, kaum muda diharapkan tumbuh menjadi kekuatan transformasi.

Berbagai inisiatif sosial tersebut turut mengantarkan DBS Bank Ltd meraih penghargaan World’s Best Bank for Corporate Responsibility dari Euromoney pada Juli 2025 untuk kedua kalinya.

Pengakuan ini memperkuat posisi DBS sebagai institusi keuangan yang konsisten mengintegrasikan bisnis dengan dampak sosial.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index